Master Junior Islamic Love for all Hatred for none

Sabtu, 26 Desember 2009

Yayasan Muslim Belanda Akui Ahmadiyah


Organisasi Penyiaran Muslim di Belanda, de Stichting Moslim Omroep (SMO) mengakui keberadaan sekte Ahmadiyah sebagai salah satu aliran utama Islam. Ini belum pernah terjadi di dunia.

"Di seluruh Eropa belum ada organisasi yang bisa menggabungkan kaum Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah," tandas Fethi Killi dari SMO dengan bangganya. "Kamilah yang berhasil melakukan ini untuk pertama kalinya."

Ahmadiyah adalah sebuah aliran yang tidak diakui oleh aliran-aliran Islam ortodoks lainnya. Karena kebanyakan pengikut aliran Ahmadiyah di Belanda adalah warga Belanda keturunan Suriname, pengakuan aliran yang asalnya dari Pakistan ini acap kali menjadi polemik yang sensitif.

Pemerintah Belanda mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama Islam. Namun organisasi-organisasi Islam ortodoks menolak untuk mengakui sekte tersebut.

Perlombaan subsidi
Masalah ini muncul ke permukaan ketika sekarang ada perlombaan mendapatkan subsidi sebuah saluran penyiaran Muslim yang baru.

Saluran penyiaran Muslim sebelumnya yaitu Nederlandse Moslim omroep (NMO) terbelah menjadi dua organisasi yang tidak lagi mampu mengajukan permintaan subsidi pada pemerintah. Sekarang lima organisasi penyiaran baru sedang menawar waktu siaran. SMO mendapat peluang siaran paling besar.


Dalam penyeleksian organisasi penyiaran baru, Komisaris Media Belanda menuntut satu kriteria penting, yaitu mewakili semua aliran. Organisasi penyiaran baru harus dapat sebanyak mungkin mewakili kelompok-kelompok Muslim yang ada di Belanda.

SMO memenuhi kriteria itu dengan cara mempersatukan semua aliran agama Islam yang diakui pemerintah Belanda: Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah. Dalam pengajuan subdisi bahkan disebut julukan empat 'pilar' Islam.

"Penting untuk meluruskan keragaman komunitas Islam di Belanda," ungkap yasin Furqani dari Dewan Masjid Marokko Belanda (RMMN), yang merupakan salah satu anggota SMO. "Ahmadiyah berperan besar dalam komunitas Islam dan oleh karena itu harus dimasukkan."

Dewasa
Menurut Fathi Killi dari SMO, Ahmadiyah sangat kontroversial di dunia Islam. Dia juga menjelaskan kaum Suni dalam organisasi SMO ternyata cukup dewasa menanggapi keputusan SMO untuk memasukkan Ahmadiyah dalam organisasi.

"Untuk pertama kalinya keempat aliran ini memutuskan untuk tidak menutup diri karena alasan teologisnya. Kami menekankan bahwa kami percaya Tuhan, kitab dan nabi yang sama."

Tidak semua Organisasi Muslim di Belanda setuju dengan pendekatan umum seperti ini, jelas Killi. "Ada juga yang tidak ingin bekerjasama dan menekankan hanya ada satu Islam yang benar, yaitu Islamnya mereka."

Pembahasan kerjasama dengan calon organisasi penyiaran lain, yaitu De Stichting Moslim Omroep Nederland (SMON), berjalan kurang baik. SMON sepertinya menolak mengakui Ahmadiyah sebagai mitra yang sederajat.

Menutup
Radi Suudi membantah bahwa organisasinya, SMON, ingin mengucilkan Ahmadiyah. "Kami ingin bekerjasama. Yang SMO inginkan dari kami adalah supaya kami memberikan keterangan tertulis bahwa kami mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama Islam. Itu adalah sebuah masalah teologis yang tidak dapat kami bawa sebagai organisasi jurnalistik."

Menurut rencana, minggu ini akan diumumkan organisasi penyiaran mana yang mendapatkan waktu siaran dan menjadi saluran penyiaran Muslim yang baru di Belanda.




Organisasi Penyiaran Muslim di Belanda, de Stichting Moslim Omroep (SMO) mengakui keberadaan sekte Ahmadiyah sebagai salah satu aliran utama Islam. Ini belum pernah terjadi di dunia.

"Di seluruh Eropa belum ada organisasi yang bisa menggabungkan kaum Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah," tandas Fethi Killi dari SMO dengan bangganya. "Kamilah yang berhasil melakukan ini untuk pertama kalinya."

Ahmadiyah adalah sebuah aliran yang tidak diakui oleh aliran-aliran Islam ortodoks lainnya. Karena kebanyakan pengikut aliran Ahmadiyah di Belanda adalah warga Belanda keturunan Suriname, pengakuan aliran yang asalnya dari Pakistan ini acap kali menjadi polemik yang sensitif.

Pemerintah Belanda mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama Islam. Namun organisasi-organisasi Islam ortodoks menolak untuk mengakui sekte tersebut.

Perlombaan subsidi
Masalah ini muncul ke permukaan ketika sekarang ada perlombaan mendapatkan subsidi sebuah saluran penyiaran Muslim yang baru.

Saluran penyiaran Muslim sebelumnya yaitu Nederlandse Moslim omroep (NMO) terbelah menjadi dua organisasi yang tidak lagi mampu mengajukan permintaan subsidi pada pemerintah. Sekarang lima organisasi penyiaran baru sedang menawar waktu siaran. SMO mendapat peluang siaran paling besar.


Dalam penyeleksian organisasi penyiaran baru, Komisaris Media Belanda menuntut satu kriteria penting, yaitu mewakili semua aliran. Organisasi penyiaran baru harus dapat sebanyak mungkin mewakili kelompok-kelompok Muslim yang ada di Belanda.

SMO memenuhi kriteria itu dengan cara mempersatukan semua aliran agama Islam yang diakui pemerintah Belanda: Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah. Dalam pengajuan subdisi bahkan disebut julukan empat 'pilar' Islam.

"Penting untuk meluruskan keragaman komunitas Islam di Belanda," ungkap yasin Furqani dari Dewan Masjid Marokko Belanda (RMMN), yang merupakan salah satu anggota SMO. "Ahmadiyah berperan besar dalam komunitas Islam dan oleh karena itu harus dimasukkan."

Dewasa
Menurut Fathi Killi dari SMO, Ahmadiyah sangat kontroversial di dunia Islam. Dia juga menjelaskan kaum Suni dalam organisasi SMO ternyata cukup dewasa menanggapi keputusan SMO untuk memasukkan Ahmadiyah dalam organisasi.

"Untuk pertama kalinya keempat aliran ini memutuskan untuk tidak menutup diri karena alasan teologisnya. Kami menekankan bahwa kami percaya Tuhan, kitab dan nabi yang sama."

Tidak semua Organisasi Muslim di Belanda setuju dengan pendekatan umum seperti ini, jelas Killi. "Ada juga yang tidak ingin bekerjasama dan menekankan hanya ada satu Islam yang benar, yaitu Islamnya mereka."

Pembahasan kerjasama dengan calon organisasi penyiaran lain, yaitu De Stichting Moslim Omroep Nederland (SMON), berjalan kurang baik. SMON sepertinya menolak mengakui Ahmadiyah sebagai mitra yang sederajat.

Menutup
Radi Suudi membantah bahwa organisasinya, SMON, ingin mengucilkan Ahmadiyah. "Kami ingin bekerjasama. Yang SMO inginkan dari kami adalah supaya kami memberikan keterangan tertulis bahwa kami mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama Islam. Itu adalah sebuah masalah teologis yang tidak dapat kami bawa sebagai organisasi jurnalistik."

Menurut rencana, minggu ini akan diumumkan organisasi penyiaran mana yang mendapatkan waktu siaran dan menjadi saluran penyiaran Muslim yang baru di Belanda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullah ahsanal jaza